EKONOMI
MANAJERIAL
Dominic Salvatore
(1996): Ekonomi manajerial adalah pengetahuan yang menunjukkan adanya aplikasi
teori ekonomi dan analisis pengetahuan pengambilan keputusan yang menelaah
bagaimana organisasi dapat mencapai tujuan secara efisien.
Pusat perhatian ekonomi manajerial adalah konsep keuntungan, dimana keuntungan merupakan selisih penerimaan perusahaan total dengan biaya total.
Ekonomi manajerial banyak menggunakan model dengan tujuan untuk pendidikan, penjelasan, dan prediksi. Simbol yang digunakan dalam model dapat berupa variabel, grafik, dan matematik. Ekonomi manajerial dapat didefinisikan sebagai aplikasi dari teori ekonomi terutama teori ekonomi mikro, serta berbagai alat dalam analisis dalam ilmu pengambilan keputusan bisnis dan administrati yaitu tentang bagaimana perusahaan dapat mencapai tujuan atau sasarannya dengan cara yang paling efisien. Masalah keputusan manajemen ini muncul karena di dalam upaya mencapai sasaran yang telah ditetapkan, organisasi menghadapi kendala.
Pusat perhatian ekonomi manajerial adalah konsep keuntungan, dimana keuntungan merupakan selisih penerimaan perusahaan total dengan biaya total.
Ekonomi manajerial banyak menggunakan model dengan tujuan untuk pendidikan, penjelasan, dan prediksi. Simbol yang digunakan dalam model dapat berupa variabel, grafik, dan matematik. Ekonomi manajerial dapat didefinisikan sebagai aplikasi dari teori ekonomi terutama teori ekonomi mikro, serta berbagai alat dalam analisis dalam ilmu pengambilan keputusan bisnis dan administrati yaitu tentang bagaimana perusahaan dapat mencapai tujuan atau sasarannya dengan cara yang paling efisien. Masalah keputusan manajemen ini muncul karena di dalam upaya mencapai sasaran yang telah ditetapkan, organisasi menghadapi kendala.
Terkait dengan teori ekonomi,keputusan dari manajemen
dapat menerapkan ilmu ekonomi dan perangkat ilmu terapan. Ekonomi mikro
mempelajari mengenai tingkah laku ilmu ekonomi secara individual sebagai unit
pengambilan suatu keputusan dalam sistem perdagangan bebas. Dan ekonomi makro
melihatnya secara agregat, yaitu seperti: output, pendapatan, investasi,
keseluruhan harga atau harga total. Teori ekonomi berguna untuk memprediksi
serta menerangkan tingkah laku ekonomi. Teori ekonomi umumnya dimulai dengan
suatu model, model merupakan suatu abstraksi dari banyak hal yang meliputi dari
suatu kejadian dan berusaha untuk mengidentifikasi dari beberapa banyak faktor
dari suatu kejadian.
Terkaitan dengan ilmu Keputusan,Ilmu keputusan
mempergunakan perangkat matematika ekonomi dan juga ekonometrik guna untuk
membentuk serta menestimasi model yang ditujukan untuk perilaku optimal suatu
perusahaan. Matematika ekonomi ini dipakai untuk menformulasi model ekonomi
yang dipostulatkan oleh teori ekonomi ekonometrik yang menerapkan peralatan
statistik pada perangkat dunia nyata untuk mengestimasi model yang
dipostulatkan oleh teori ekonomi yaitu untuk peramalan.
Tugas utama manajer adalah membuat keputusan yang mampu meningkatkan performasi
organisasi (bisnis)
·
Mengambil keputusan agar tujuan organisasi (perusahaan, bisnis) tercapai.
·
Perusahaan adalah organisasi yang dijalankan untuk merubah
input menjadi output yang berupa barang dan jasa yang dapat
diperjualbelikan.
Tujuan perusahaan :
Keterkaitan dengan berbagai fungsional ilmu
administrasi bisnis, hubungan antara ekonomi manajerial dengan area fungsional
ilmu administrasi bisnis menjadi latar belakang dalam pengambilan
keputusan. Area fungsi administrasi tersebut diantaranya meliputi: akuntansi,
keuangan, pemasaran, manajemen SDM (Sumber Daya Manusia) dan produksi. Jadi
ekonomi manajerial adalah sebagai pelajaran yang menggabungkan antara teori
ekonomi, ilmu pengambilan keputusan, dan juga area fungsional ilmu administrasi
Bisnis, yang membahas bagaimana hal itu saling berinteraksi antara satu sama
lain pada organisasi atau perusahaan untuk mencapai target atau tujuan
perusahaan dengan cara yang lebih efisien.
Ekonomi manajerial dapat mengembangkan prinsip ilmu
yang tujuannya untuk meningkatkan keefektifan saat mengambil keputusan.
Setiap manajer pastinya akan mendapat masalah
manajerial dalam bisnisnya. Permasalahan yang timbul saat kesenjangan antara
kondisi di lapangan dengan apa yang diharapkan oleh seorang manajer, masalah
tersebut seperti:
·
Masalah
dalam menentukan tingkatan harga maupun keluaran produk.
·
Masalah
dalam memilih teknik industri dan teknologi.
·
Masalah
dalam tingkat persediaan.
·
Masalah
dalam memilih media promosi atau media periklanan.
·
Masalah
pendanaan.
·
Masalah
pelatihan tenaga kerja.
Ekonomi manajerial dapat membantu para manajer dalam
mempengaruhi kinerja dan perilaku manajerial ekonomi. Manajerial memanfaatkan
beberapa analisis misalnya seperti: Metode kuantitif, statis atau ekonometri
dan konsep manajemen yang strategis dan analisis keuangan.
Ekonomi manajerial dapat menggabungkan antara ilmu
ekonomi dan pengambilan keputusan.
Tujuan khusus ekonomi manajerial
yaitu :
•
Efektifitas dan Efisiensi
Produksi
•
Pengaturan dan Strategi
•
Penyeimbangan Supply dan
Demand
•
Peningkatan Penjualan
Sedangkan tujuan umum ekonomi manajerial yaitu mencari
LABA, karakteristik laba yaitu :
•
Laba merupakan tujuan akhir
dari suatu perusahaan.
•
Laba merupakan sarana untuk
menciptakan kesejahteraan bagi pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan:
- Karyawan (kesejahteraan, pengetahuan, ketrampilan, dsb.)
- Negara (pajak)
- Investor (deviden,sehingga mau berinvestasi lagi)
- Masyarakat (melalui CSR, ketersediaan lapangan kerja)
- Karyawan (kesejahteraan, pengetahuan, ketrampilan, dsb.)
- Negara (pajak)
- Investor (deviden,sehingga mau berinvestasi lagi)
- Masyarakat (melalui CSR, ketersediaan lapangan kerja)
•
Laba menentukan multiplier
effect pembangunan.
Kegunaan dan
fungsi laba yaitu :
·
Indikator
efisiensi penggunaan dana yang tertanam dalam perusahaan yang diwujudkan dalam
tingkat kembalian atas investasi.
·
Pengukuran
prestasi atau kinerja badan usaha dan manajemen.
·
Dasar
penentuan besarnya pengenaan pajak.
·
Alat
pengendalian alokasi sumberdaya ekonomi suatu negara.
·
Dasar
kompensasi dan pembagian bonus.
Peranan laba
yaitu :
•
laba sebagai sumber
pembiayaan, seperti:
-peningkatan kualitas SDM
-perluasan produk
-perluasan pasar
-pembiayaan lainnya
-peningkatan kualitas SDM
-perluasan produk
-perluasan pasar
-pembiayaan lainnya
•
laba sebagai ukuran pembayaran
pajak
•
laba sebagai ukuran untuk
membagi hasil usaha (deviden)
•
laba merupakan cerminan
kesehatan operasional perusahaan.
•
laba sebagai sumber pembiayaan
kesejahteraan.
•
laba sebagai sumber pembiayaan
kepedulian perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungannya.
Laporan laba rugi :
Pendapatan …………………………Rp……..
Biaya:
- Biaya Bahan……..Rp…..
- Biaya Proses…… Rp…..
- Biaya Bahan……..Rp…..
- Biaya Proses…… Rp…..
-
Biaya SDM……… Rp…..
-
Biaya lain-lain……Rp…..
----------------------------
Total biaya:…………………..Rp……..
---------------------------------------------------- (-)
Laba Kotor…………………………..Rp……...
Biaya kapital……………………..… Rp……..
----------------------------------------------------- (-)
Laba Bersih……………………….. Rp………
Laba = Pendapatan – Biaya
Pendapatan, merupakan variabel eksogen, yang tidak bisa dimanaje secara
langsung oleh manajemen, hanya bisa dipengaruhi, karena pengambilan
keputusannya adalah konsumen. Agar optimal memperleh pendapatan perlu dikaitkan
dengan teori perilaku konsumen.
Biaya, merupakan variabel endogen, yang bisa dimanaje secara langsung oleh
manajemen, Agar optimal perlu penanganan biaya secara khusus dan cermat
menggunakan berbagai teori, seperti teori biaya produksi, teori biaya pemasaran,
dan sebagainya.ِِAkuntansi Biaya menjadi
instrumen yang penting
Teori
memperoleh laba yaitu :
•
Teori Pembuangan Resiko: jika
resiko-resiko kerugian dapat dihindari.
•
Teori Friksi: Jika menang
dalam mengambil kesempatan ketika friksi terjadi
•
Teori Monopoli: Jika
memonopoli usaha.
•
Teori Inovasi: Jika inovasi
lebih awal dibanding pesaingnya.
•
Teori Efisiensi: Jika efisien
dalam operasionalnya.
•
Teori Kompensasi: jika mampu
memuaskan konsumen, dan mempertahankan efisiensi.
Laba yang
diinginkan perusahaan yaitu Laba
sebanyak mungkin dan selama mungkin. Tetapi ini terkendala oleh keinginan
konsumen yang menghendaki: produk sangat berkualitas dan harga yang sangat
murah. Oleh karena itu laba yang bisa dicapai adalah bukan maksimal, tetapi
optimal. Laba yang diperoleh
dengan cara-cara yang tidak melanggar norma dan etika. Karena, hanya dengan hal
tersebut laba dapat berlangsung selama mungkin.
www.uniba.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar