uniba.ac.idPENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Ilmu ekonomi adalah suatu telaah
mengenai individu-individu dan masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya dengan
menggunakan sumberdaya yang terbatas sebagai konsekuensi dari adanya
kelangkaan. Kelangkaan berarti tidak semua kebutuhan manusia dapat dipenuhi
sehingga memaksa manusia untuk membuat pilihan. Dengan melakukan pilihan,
pemenuhan atas suatu kebutuhan tertentu memiliki implikasi mengorbankan
kebutuhan lain.Teori ekonomi memberikan gambaran umum yang disederhanakan
mengenai kegiatan-kegiatan ekonomi dan sifat-sifat hubungan ekonomi disertai
dengan penerapan prinsip-prinsip ekonomi mikro. Ekonomi mikro menangani
perilaku satuan-satuan ekonomi mencakup konsumen, pekerja, para penanam modal,
pemilik tanah dan setiap individu yang memainkan peranan dalam fungsi
perekonomian.
Dalam makalah ini kami akan membahas
tentang teori produksi,yaitu bagaimana proses produksi yang dilakukan oleh
perusahaan. Proses yang dilakukan oleh perusahaan berupa kegiatan
mengkombinasikan input (sumber daya alam) untuk menghasilkan output. Dengan
demikian produksi merupakan proses transformasi perubahan dari input menjadi
output. Produksi merupakan kegiatan
inti di dalam aktivitas perusahaan. Tanpa adanya kegiatan produksi maka
perusahaan tidak mampu beroperasi untuk menghasilkan produk. Kebijakan yang
diambil pihak manajemen perusahaan dalam mengelola kegiatan produksi memiliki
pengaruh besar pada efesiensi produksi yang nantinya berpengaruh pada biaya
yang dikeluarkan dan harga produk yang harus ditetapkan.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa Pengertian,Ciri-Ciri
dan Fungsu Produksi ?
2. Apa
Pengertian Teori Produksi ?
3. Apa yang
dimaksud dengan produksi jangka panjang dan jangka pendek?
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Produksi
Produksi
adalah kegiatan yang berkenaan dengan usaha meningkatkan nilai guna suatu
barang dan jasa. Secara mudah, arti produksi memanglah pembuatan. Pembuatan
sepatu, mebel, minyak goreng, radio dan sebagainya akan lebih mudah dipahami
oleh setiap orang bahwa semua itu dapat disebut sebagai produksi sepatu,
produksi mebel, produksi minyak goreng, produksi radio dan sebaginya.
Bagi kebanyakan orang produksi
diartikan sebagai kegiatan-kegiatan di dalam pabrik-pabrik atau barangkali juga
kegiatan-kegiatan di lapangan pertanian. Akan tetapi pendefinisian seperti itu
sebenarnya terlampau sempit.
Secara lebih
luas, setiap proses yang menciptakan nilai atau memperbesar nilai sesuatu
barang adalah produksi.
Atau dengan mudah kita sebut bahwa
produksi adalah setiap usaha yang menciptakan atau memperbesar daya guna
barang. Produksi merupakan salah satu kegiatan ekonomi dalam masyarakat atau
suatu negara yang dihitung dalam waktu tertentu. Dimana kegiatan produksi
tergantung pada kebutuhan dan kebiasaan perhitungan produksi dan pendapatan
suatu negara. Dalam aspek ekonomi, kegiatan produksi selalu di dorong oleh
motif ekonomi dan prinsip ekonomi agar keseluruhan kegiatan itu tidak percuma,
ada sasarannya, tujuan serta harapannya, sehingga dapat menghasilkan sesuatu
barang dan jasa secara optimal. Secara garis besar, produksi adalah kegiatan
yang berkenaan dengan usaha meningkatkan nilai guna suatu barang dan jasa
langkah pertama kegiatan produksi itu adalah menghimpun faktor produksi yang
berasal dari masyarakat melalui kegiatan distribusi setelah terhimpun maka
produksi itu diolah dan dikelola menjadi hasil produksi.
Ciri-ciri suatu produksi adalah :
- Adanya kegiatan perusahaan membuat barang yang akan di produksi;
- Adanya menghasilkan barang dan jasa yang di produksi; dan
- Meningkatkan nilai guna barang dan jasa.
Fungsi Produksi
Kegiatan produksi melibatkan dua
variabel yang mempunyai hubungan fungsional atau saling memengaruhi, yaitu :
- Berapa output yang harus diproduksi; dan
- Berapa input yang akan dipergunakan.
Dengan demikian, yang disebut fungsi
produksi adalah hubungan fungsional atau sebab akibat antara input dan output.
Dalam hal ini input sebagai sebab, dan output sebagai akibat. Atau input
sebagai variabel bebas dan output sebagai variabel tak bebas. Input produksi
dikenal juga dengan factor-faktor produksi, dan ouput produksi dikenal juga
dengan jumlah produksi.
Fungsi produksi merupakan suatu
fungsi atau persamaan yang menyatakan hubungan antara tingkat output dengan
tingkat penggunaan input-input. Hubungan antara jumlah output Q dengan jumlah
input yang dipergunakan dalam produksi X1, X2, X3, … Xn, secara matematis dapat
dituliskan sebagai berikut :
Q = f (X1, X2, X3, … Xn)
Q = output
X = input
Ketika input-input produksi terdiri
dari capital, labour, resources dan technology maka persamaan produksi menjadi
sebagai berikut :
Q = f (C, L, R, T)
Q = Quantity, atau jumlah barang
yang dihasilkan
f = Fungsi, atau simbol persamaan
fungsional
C = Capital, atau modal atau sarana
yang digunakan
L = Labour, tenaga kerja
R = Resources, sumber daya alam
T = Technology, teknologi dan
kewirausahaan
Persamaan tersebut menjelaskan bahwa
output dari suatu produksi merupakan fungsi atau dipengaruhi atau akibat dari
input. Artinya setiap barang yang dihasilkan dari produksi akan tergantung pada
jenis/macam dari input yang digunakan. Perubahan yang terjadi pada input akan
menyebabkan terjadinya perubahan pada output.
Dalam ilmu ekonomi, Teori produksi
dibedakan menjadi teori Produksi dengan Satu Input Variabel dan teori produksi
dua input variable.
2.Pengertian
Teori Produksi
Yang dimaksud dengan teori produksi adalah teori yang menjelaskan hubungan
antara tingkat produksi dengan jumlah faktor-faktor produksi dan hasil
penjualan outputnya. Definisi Produksi sendiri banyak pendapat sesuai
dengan pemahamannya masing-masing. Definisi pertama, Produksi adalah usaha
menciptakan dan meningkatkan kegunaan suatu barang untuk memenuhi kebutuhan.
Pelaku produksi adalah produsen yaitu, individu atau perusahaan yang
memproduksikan hasil pertanian yang menggunakan input sumber daya yang ada
antara lain ; tanah, tenaga kerja, modal dan management. Pendapat kedua,
Produksi adalah kegiatan produsen untuk mengubah input menjadi output. Produsen
merupakan pembuat barang dan jasa tidak berguna menjadi berguna, barang berguna
menjadi barang lebih berguna atau kegiatan produksi dapat menambah nilai guna
suatu barang menjadi nilai barang lebih dari barang sebelumnya.
Sebelum membuat kegiatan, seorang produsen membuat keputusan, barang dan
jasa apa diproduksi. Sebagai contoh pertama (1), seorang produsen memproduksi
padi, maka manusia memerlukan bibit padi, air, tanah, pupuk, tenaga kerja, dan
traktor. sebagai contoh kedua (2),bila ingin memproduksi roti maka
manusia memerlukan tepung terigu, telur, gula, susu, obat pengembang roti,
tenaga kerja, dan mesin pembungkus. Contoh Produksi padi dan roti inilah
termasuk contoh Produksi barang. Dan sebagai contoh jasa adalah jasa
pendidikan, yang diperlukan adalah tenaga kerja, kurikulum pendidikan,
alat-alat tulis, buku-buku, dan media pembelajaran lain seperti OHP (overhead
projector), internet, VCD, dan lain-lain.
Teori produksi adalah teori yang menerangkan
sifat hubungan antara tingkat produksi yang akan dicapai dengan jumlah
faktor-faktor produksi yang digunakan. Konsep utama yang dikenal dalam teori
ini adalah memproduksi output semakismal mungkin dengan input tertentu, serta
memproduksi sejumlah output tertentu dengan biaya produksi seminimal mungkin.
3.
Jangka Waktu Produksi
Untuk menghasilkan jumlah output tertentu, perusahaan
menentukan kombinasi pemakaian input yang sesuai. Jangka waktu analisis
terhadap perusahaan yang melakukan kegiatan produksi dapat dibedakan menjadi
jangka pendek dan jangka panjang. Analisis terhadap kegiatan produksi
perusahaan dikatakan berada dalam jangka pendek apabila sebagian dari faktor
produksi dianggap tetap jumlahnya (fixed input).
Dalam jangka pendek tersebut perusahaaan tidak dapat
menambah jumlah faktor produksi yang dianggap tetap. Faktor produksi yang
dianggap tetap misalnya modal seperti mesin dan peralatannya,bangunan
perusahaan dan lain-lain. Sedangkan dalam jangka penjang semua faktor produksi
dapat mengalami perubahan. Berarti dalam jangka panjang setiap faktor produksi
dapat ditambah jumlahnya kalau memang diperlukan. Dalam jangka panjang
perusahaan dapat melakukan penyesuaian terhadap perubahan-perubahan yang
terjadi di pasar.
Dalam ekonomi, konsep jangka pendek mengacu pada
kondisi dimana minimal terdapat satu input yang bersifat tetap jumlahnya.
Jangka panjang adalah periode waktu dimana seluruh input bersifat variabel.
Jangka waktu ini tidak ada hubungannya dengan periode waktu yang biasa kita
kenal (tahun,bulan, hari) namun berkaitan dengan perusahaan dan sumber daya
yang dibicarakan. Dalam suatu industri mungkin jangka pendek berarti satu bulan
namun industri lain mungkin satu tahun.
Jangka Waktu Produksi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu
:
- Jangka Pendek (short run). yaitu jangka waktu ketika input variabel dapatdisesuaikan, namun input tetap tidak dapat disesuaikan.
Dalam jangka
pendek perusahaan memiliki input tetap dan menentukan berapa banyaknya input
variabel yang harus dipergunakan. Untuk membuat keputusan, pengusaha akan
memperhitungkan seberapa besar dampak penambahan input variabel terhadap produksi
total. Misalnya input variabelnya adalah tenaga kerja dan input tetapnya adalah
modal. Apabila tenaga kerja yang dipergunakan sebanyak 0, produksi juga nol.
Ini berarti proses produksi tidak akan menghasilkan output apabila hanya
mempergunakan satu macam input. Apabila jumlah tenaga kerja yang dipergunakan
semakin banyak, makan output meningkat.
- Jangka Panjang (long run) merupakan satu waktu dimana seluruh input variabelmaupun tetap yang digunakan perusahaan dapat diubah.Adapun tujuan dari pembedaan jangka waktu atau periodisasi dalam produksi adalahuntuk meminimumkannya Biaya Produksi.
Jangka panjang
suatu proses produksi tidak bisa diukur dengan waktu tertentu, misalnya 10
tahun, 5 tahun, 15 tahun dan seterusnya. Jangka panjang suatu proses produksi
adalah jangka waktu di mana semua input atau faktor produksi yang dipergunakan
untuk proses produksi bersifat variabel. Dengan kata lain, dalam jangka panjang
tidak ada input tetap.
SUMBER
www.uniba.ac.id